Materi Membaca Permulaan
Membaca adalah suatu proses interaksi memahami lambang bahasa melalui berbagai strategi untuk memahami makna dariyang tertulis, melibatkan aktivitas visual,berfikir,psikolinguistik ( linguistik artinya bahasa jadi psikolingistika adalahilmu yang mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa),dan metakognitif (Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif. Meta kognitif mengendalikan enam tingkatan aspek kognitif yang didefinisikan oleh Benjamin Bloom dalam taksonomi Bloom yang terdiri dari tahap ingatan, pemahaman, terapan, analisis dan sintetis dan evaluasi)
Metode dalam membaca permulaan :
1. Metode Bunyi
Ciri Khusus metode bunyi adalah
1. Disuarakan,berbicara,dan mendengarkan.
2. Memulai dengan pengenalan huruf vokal (A,I,U,E,O)
3. Mengenal Suku Kata dengan merangkai beberapa huruf yang sudah di kenalnya
Contoh :
i - n - i b - u k - u
i - (en) n – i ni ini ===> (beh) b – u bu (keh)k–u ku buku
ini buku
ini buku
2. Metode Eja Abjad
1. Pengenalan huruf dari a sampai z
2. Selanjutnya mengenal suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat
Contoh :
i – n – i n – i n – a
i – ni ni – na
ini nina
ini nina
3. Metode Kupas rangkai Suku Kata
1. Pengenalan suku kata, dari suku kata menjadi kata selanjutnya kata menjadi kalimat sederhana
2. Pengintegrasian kegiatan perangkaian dan mengupas suku kata
Contoh :
i – ni bu – ku bu – di
ini buku budi
ini buku budi
ini buku budi
i – ni bu – ku bu – di
Ciri khususnya adalah ada pengupasan suku kata setelah menjadi kalimat
4. Metode Kata Lembaga
1. menyajikan sebuah kata yang tidak asing ==> menganalisis/ menguraikan menjadi suku kata ==> suku kata menjadi huruf
2. Selanjutnya dari huruf disintesis menjadi suku kata ==> suku kata menjadi kata ==> kata di rangkai menjadi kalimat sederhana
jadi intinya pola metode kata lembaga kebalikan dari metode kupas rangkai suku kata
kalau metode kata lembaga mulai dari kata=>suku kata=>huruf=>suku kata=>kata=>kalimat sederhana
Contoh :
Ini mina
i – ni mi – na
i – n – i m – i n – a
i – ni mi – na
ini mina
ini mina
5. Metode Global
1. Di sajikan kalimat yang utuh=> diuraikan menjadi kata =>Suku kata =>menjadi huruf
2. tidak disertai dengan proses sintesis artinya tidak dirangkai kembali
ini boneka lani =======> kalimat
ini boneka lani =======> kata
i-ni bo-ne-ka la-ni =======> suku kata
i-n-i b-o-n-e-ka l-a-n-i =======> huruf
6. Metode SAS ( tructural, Analytic, Syntatic )
Menuryut (Supriyadi, 1996: 334-335) pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan cerita di sertai dengan gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik. Metode SAS menurut (Djuzak,1996:8) adalah suatu pembelajaran menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan menampil cerita yang diambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan siswa. Teknik pelaksanaan pembelajaran metode SAS yakni keterampilan menulis kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, sementara sebagian siswa mencari huruf, suku kata dan kata, guru dan sebagian siswa menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti (Subana). Proses operasional metode SAS mempunyai langkah-lagkah dengan urutan sebagai berikut:
a. Struktur yaitu menampilkan keseluruhan.
b. Analitik yatu melakukan proses penguraian.
c. Sintetik yaitu melakukan penggalan pada struktur semula
Dalam pembelajaran menulis, metode metode yang dipandang paling cocok dengan jiwa anak adalah metode SAS. Menurut Supriyadi dkk. (l992) alasan mengapa metode SAS dipandang paling baik antara lain :
1. Metode ini menganut prisip ilmu bahasa umum, bahwa bentuk bahasa terkecil adalah kalimat
2. Memperhitungkan perkembangan pengalaman bahasa anak
3. Metode ini menganut prinsip menemukan sendiri.
Dalam penerapan metode SAS, guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(a) Guru menuliskan sebuah kalimat sederhana, membacanya, siswa menyalinnya.
(b) Kalimat itu diuraikan ke dalam bentuk kata-kata. Setelah dibaca siswa menyalin kata-kata itu seperti yang dilakukan guru.
(c) Kata-kata dalam kalimat itu diuraikan lagi atas suku-sukunya. Setelah dibaca, siswa menyalin suku kata-suku kata itu seperti yang dilakukan guru.
(d) Suku kata itu pun diuraikan lagi atas huruf-hurufnya. Siswa menyalin seperti yang dilakukan guru.
Setelah guru memberikan penjelasan lebih lanjut, huruf-huruf itu dirangkaikan kembali menjadi suku kata, kata, dan kalimat untuk kemudian siswa menyalinnya seperti yang dilakukan guru.
Membaca adalah suatu proses interaksi memahami lambang bahasa melalui berbagai strategi untuk memahami makna dariyang tertulis, melibatkan aktivitas visual,berfikir,psikolinguistik ( linguistik artinya bahasa jadi psikolingistika adalahilmu yang mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa),dan metakognitif (Metakognitif adalah kemampuan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif. Meta kognitif mengendalikan enam tingkatan aspek kognitif yang didefinisikan oleh Benjamin Bloom dalam taksonomi Bloom yang terdiri dari tahap ingatan, pemahaman, terapan, analisis dan sintetis dan evaluasi)
Metode dalam membaca permulaan :
1. Metode Bunyi
Ciri Khusus metode bunyi adalah
1. Disuarakan,berbicara,dan mendengarkan.
2. Memulai dengan pengenalan huruf vokal (A,I,U,E,O)
3. Mengenal Suku Kata dengan merangkai beberapa huruf yang sudah di kenalnya
Contoh :
i - n - i b - u k - u
i - (en) n – i ni ini ===> (beh) b – u bu (keh)k–u ku buku
ini buku
ini buku
2. Metode Eja Abjad
1. Pengenalan huruf dari a sampai z
2. Selanjutnya mengenal suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat
Contoh :
i – n – i n – i n – a
i – ni ni – na
ini nina
ini nina
3. Metode Kupas rangkai Suku Kata
1. Pengenalan suku kata, dari suku kata menjadi kata selanjutnya kata menjadi kalimat sederhana
2. Pengintegrasian kegiatan perangkaian dan mengupas suku kata
Contoh :
i – ni bu – ku bu – di
ini buku budi
ini buku budi
ini buku budi
i – ni bu – ku bu – di
Ciri khususnya adalah ada pengupasan suku kata setelah menjadi kalimat
4. Metode Kata Lembaga
1. menyajikan sebuah kata yang tidak asing ==> menganalisis/ menguraikan menjadi suku kata ==> suku kata menjadi huruf
2. Selanjutnya dari huruf disintesis menjadi suku kata ==> suku kata menjadi kata ==> kata di rangkai menjadi kalimat sederhana
jadi intinya pola metode kata lembaga kebalikan dari metode kupas rangkai suku kata
kalau metode kata lembaga mulai dari kata=>suku kata=>huruf=>suku kata=>kata=>kalimat sederhana
Contoh :
Ini mina
i – ni mi – na
i – n – i m – i n – a
i – ni mi – na
ini mina
ini mina
5. Metode Global
1. Di sajikan kalimat yang utuh=> diuraikan menjadi kata =>Suku kata =>menjadi huruf
2. tidak disertai dengan proses sintesis artinya tidak dirangkai kembali
ini boneka lani =======> kalimat
ini boneka lani =======> kata
i-ni bo-ne-ka la-ni =======> suku kata
i-n-i b-o-n-e-ka l-a-n-i =======> huruf
6. Metode SAS ( tructural, Analytic, Syntatic )
Menuryut (Supriyadi, 1996: 334-335) pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan cerita di sertai dengan gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik. Metode SAS menurut (Djuzak,1996:8) adalah suatu pembelajaran menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan menampil cerita yang diambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan siswa. Teknik pelaksanaan pembelajaran metode SAS yakni keterampilan menulis kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, sementara sebagian siswa mencari huruf, suku kata dan kata, guru dan sebagian siswa menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti (Subana). Proses operasional metode SAS mempunyai langkah-lagkah dengan urutan sebagai berikut:
a. Struktur yaitu menampilkan keseluruhan.
b. Analitik yatu melakukan proses penguraian.
c. Sintetik yaitu melakukan penggalan pada struktur semula
Dalam pembelajaran menulis, metode metode yang dipandang paling cocok dengan jiwa anak adalah metode SAS. Menurut Supriyadi dkk. (l992) alasan mengapa metode SAS dipandang paling baik antara lain :
1. Metode ini menganut prisip ilmu bahasa umum, bahwa bentuk bahasa terkecil adalah kalimat
2. Memperhitungkan perkembangan pengalaman bahasa anak
3. Metode ini menganut prinsip menemukan sendiri.
Dalam penerapan metode SAS, guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
(a) Guru menuliskan sebuah kalimat sederhana, membacanya, siswa menyalinnya.
(b) Kalimat itu diuraikan ke dalam bentuk kata-kata. Setelah dibaca siswa menyalin kata-kata itu seperti yang dilakukan guru.
(c) Kata-kata dalam kalimat itu diuraikan lagi atas suku-sukunya. Setelah dibaca, siswa menyalin suku kata-suku kata itu seperti yang dilakukan guru.
(d) Suku kata itu pun diuraikan lagi atas huruf-hurufnya. Siswa menyalin seperti yang dilakukan guru.
Setelah guru memberikan penjelasan lebih lanjut, huruf-huruf itu dirangkaikan kembali menjadi suku kata, kata, dan kalimat untuk kemudian siswa menyalinnya seperti yang dilakukan guru.